Tuesday, February 28, 2006

Bahan Kuliah (3)

Jurnalistik Immersion
Perbedaan sinopsis, resensi, dan essay

1. Jurnalistik immersion disebut juga teknik immerse reporting, yaitu gaya peliputan dan pemberitaan di mana reporter seakan-akan menyusup dalam cerita yang sedang dikerjakannya. Immersion artinya larut atau lebur. Maka, jurnalistik immersion merujuk pada sikap wartawan yang larut dalam peristiwa yang diliputnya, sehingga memunculkan keberpihakan pada berita yang ditulisnya. Jurnalistik demikian disebut Journalism of Attachment atau Jurnalisme Keterikatan di mana wartawan merasa simpati pada pihak tertentu yang menjadi korban ketidakadilan atau kezaliman. Misalnya, wartawan peliput perang di Palestina simpati pada penderitaan Muslim Palestina, sehingga beritanya “memihak” Muslim Palestina.

2. Feature (karangan khas), yaitu jenis tulisan yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, disertai interpretasi penulisnya, dengan menggunakan gaya atau teknik penulisan karya sastra seperti cerpen atau novel. Sifat tulisannya lebih “menghibur” dan “menjelaskan masalah” daripada sekadar “menginformasikan”.

3. Sinopsis itu ringkasan atau ikhtisar, misalnya ringkasan cerita film, novel, atau isi pidato, tanpa komentar atau penilaian. Resensi artinya tinjauan, perbincangan, disertai penilaian terhadap sebuah buku, film, atau karya seni. Essay (esai) artinya tinjauan terhadap sebuah karya sastra yang melulu berisi opini penulisnya. Ingat, essay itu istilah dunia sastra, bukan jurnalistik. Tulisan semacam essay dalam jurnalistik sama dengan kolom. Get it?