Saturday, October 22, 2005

TOPENG MONYET

 

Waktu itu (28/8/2005) sekelompok orang (3 manusia) melintas di depan Pangkur 1. Mereka bertiga membawa monyet dan seperangkat alat pendukung. Tepatnya mereka itu adalah kelompok topeng monyet (bahasa Jawanya Ledhek Kethek).

Anakku lanang, Haznan, pun mendengar suara gaduh tabuhan topeng monyet dari dalam rumah. Langsung dia berseru ''Pah, adik (dia biasanya menggunakan kata ''adik'' untuk membahasakan dirinya) mau liat monyet.''

Aku pun langsung berlari keluar untuk menanggap kelompok tradisional itu. Dimulailah atraksi monyet itu. Anak-anak lain tetangga pun turut melihat atraksi seharga Rp 10 ribu itu. Yang mengherankan, anak-anak lain yang lebih gedhe dari Haznan melihat dari kejauhan karena ketakutan dengan ulah monyet tersebut.

Lain halnya Haznan, dia justru mendekat dan mencoba untuk memegang ekor dan kepala monyet itu. Waduh, anakku berani sekali. Orang dewasa yang ikut nonton hanya geleng2 kepala melihat ulah anak bungsuku itu. Wahjan, meniru bapaknya bener dia. Like Father Like Son. Posted by Picasa

No comments: